Pengaruh Teori Estetika Resepsi terhadap Kajian Filologis
Abstract
Perkembangan filologi yang pertama-tama bertujuan untuk mendapatkan teks yang asli. Filologi yang bertujuan mendapatkan teks yang asli ini sering disebut sebagai filologi tradisional. Seiring dengan perkembangan waktu maka ditemukanlah berbagai kendala dalam kerja filologi tradisional tersebut. Di antara kendala yang ditemukan ialah ketika tidak ditemukannya teks yang asli atau arketipe. Melainkan teks bersumber dari bahan lisan yang berkembang terus sepanjang sejarah teks. Para ahli kemudian berpaling kepada suatu teori resepsi bahwa dalam perkembangannya teks-teks selalu mendapatkan tanggapan pembaca. Sehubungan dengan hal tersebut maka filologi mendapat pengaruh teori estetika resepsi yang dalam kajiannya tidak mencari lagi teks yang asli, melainkan berusaha memahami bagaimana suatu teks mendapat tanggapan pembaca dari masa ke masa. Inilah yang disebut filologi tradisional yang mengangkat modern. Makalah ini berusaha membahas mengenai penerapan filologi modern di Indonesia.
In first philology developmentc is to find the original text. The philology that is goal is to find original text can be mentioned as traditional philology. In the development time the traditional philology finds many problems in its work. One of the problems that there is not any original text or archetype yet.The original text was from oral traditional that develop along the time. The philology expert than look at to the reception theory which according to the theory the texts are always find reader reception. So, the philology has beinfluenced by the estethic reception theory that do not to find the original text, but to understand how a text find a reader reception along the time. It is the modern philology. This paper tryto explore about the use of modern philolohy in Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Imran Teuku. (1991). Hikayat Meukuta Alam: Suntingan Teks
dan Terjemahan Beserta Telaah Struktur dan Resepsi. Jakarta: Intermasa.
Baried, Siti Baroroh dkk. (1985). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Soeratno, Siti Chamamah. (1991). Hikayat Iskandar Zulkarnain: Analisis Resepsi.Jakarta: Balai Pustaka.
Ekadjati, Suhardi E. (1982). Ceritera Dipati Ukur: Karya Sastra Sejarah Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.
Iser, Wolfgang. (1978). The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response. Baltimore dan London: The John Hopkins University Press.
Iser, Wolfgang. (1988). “Indeterminacy and Reader’s Response”. Dalam K.M. Newton (ed.). Twentienth-Century Literary Theory: A Reader edited and Introduced. London: Macmillan Education Ltd.
Jabrohim. Ed. (2001). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Nugraha.
Jauss, Hans Robert. (1974). “Literary History as Challenge to Literary Theory” dalam Ralph Cohen (ed). New Direction in Lierary History. London: Routledge & Kegan Paul.
Newton, K.M. (ed.). Twentienth-Century Literary Theory: A Reader edited and Introduced. London: Macmillan Education Ltd.
Poerbatjaraka, R.M.Ng. (1952). Kapustakan Djawi. Jakarta: Djambatan Soeratno.
Siti Chamamah. (1991). Hikayat Iskandar Zulkarnain: Analisis Resepsi.
Jakarta: Balai Pustaka.
Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya-Giri Mukti Pasaka.
DOI: https://doi.org/10.24176/pibsi.v43i1.210
Refbacks
- There are currently no refbacks.