Nilai Budaya dalam Sedekah Laut untuk Menumbuh Kembangkan Rasa Religiusitas Masyarakat di Era Digital

Via Berliantin Wino Tunggasmara, Mohammad Kanzunnudin, Luthfa Nugraheni

Abstract


Sedekah Laut merupakan suatu bentuk ucapan syukur atas apa yang didapatkan para nelayan mengenai hasil laut, dan salah satu permohonan doa-doa kepada sang pencipta atas nikmat yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan nilai budaya dalam tradisi sedekah laut di era digital. (2) mendeskrisikan nilai religious pada tradisi sedekah laut sebagai tumbuh kembangnya rasa religiusitas masyarakat di era digital. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini, dapat berupa (1) nilai budaya dalam sedekah laut yang meliputi kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, kebudayaan sebagai suatu kompleks dari gagasan, kebudayaan sebagai suatu kompleks dari nilai norma, kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya. (2) nilai dasar takwa yang disinkronkan dengan nilai dasar ubudiyah, nilai tanggung jawab disinkronkan dengan nilai moralitas atau akhlakul karimah, nilai kedisiplinan disinkronkan dengan nizhamiyah, nilai kejujuran, persaudaraan, dan peduli sosial.

 

Alms of the Sea is a form of gratitude for what fishermen get about marine products, and one of the requests for prayers to the creator for the blessings given. The purpose of this study is to (1) describe the cultural values in the tradition of sea alms in the digital era. (2) describe the religious value of the sea alms tradition as the growth and development of a sense of religiosity in the digital era. This research is a form of qualitative descriptive research. The results in this study, can be (1) cultural values in sea alms which include culture as a complex of ideas, culture as a complex of ideas, culture as a complex of norm values, culture as a complex of activities and patterned actions of humans in society, and culture as objects of work. (2) the basic values of piety are synchronized with the basic values of ubudiyah, the values of responsibility are synchronized with the values of morality or morality, the values of discipline are synchronized with the nizhamiyah, the values of honesty, the values of brotherhood, and social care.


Keywords


nilai budaya;nilai religius;sedekah laut

Full Text:

PDF

References


Fitriani, dkk. (2019). “Sistem Kepercayaan (Belief) Masyarakat Pesisir Jepara pada Tradisi Sedekah Laut.”Intuisi.Vol. 11. No.3.

Hidayati, N. A., Waluyo, H. J., Winarni, R., & Suyitno. (2020). Exploring the Implementation of Local Wisdom-Based Character Education among

Indonesian Higher Education Students. International Journal of

Instruction, 13(2), 179-198. https://doi.org/10.29333/iji.2020.13213a

Rachim, Ryan. (2000). “Nilai Budaya Jawa dan Perilaku Nakal Remaja.”Jurnal Indigenius .Vol. 1. No.1

Rahima, Ade. (2014). “Nilai-nilai Religius Seloko Adat pada Masyarakat Melayu Jambi (Telaah Struktural Hermeneutik).”Jurnal Ilmiah .Vol. 14. No.4

Ilyas. (2016). “Pendidikan Karakter Melalui Homeschooling.”Journal of

Nonformal Education.Vol. 2. No.2

Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur

Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.24176/pibsi.v43i1.215

Refbacks

  • There are currently no refbacks.