Makna Konotatif dalam Novel Trilogi Karya Ahmad Tohari: Sebuah Keganjilan Teks Sastra
Abstract
Defamiliarisasi merupakan proses pengasingan fakta dalam karya sastra. Di dalam karya sastra pengarang mendefamiliarisasi fakta dengan mengasingkan bahasa yang biasa menjadi tidak biasa, yang umum menjadi tidak umum sehingga menunjukkan kekhasan karya sastra. Defamiliarisasi berdampak pada teks sastra, seperti terkesan unik, aneh/ganjil, dan keanehan/ keganjilan itu adalah bentuk baru yang menyimpang dari bentuk bahasa biasa. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra sangat berpeluang untuk dikaji dengan teknik defamiliriasisasi, menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis stilistika dan teknik hermeneutik. Data berwujud penggalan-penggalan teks yang terdapat dalam teks novel karya Ahmad Tohari yang terkumpul dalam trilogi, yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jatera Bianglala. Berpautnya implikasi teori sastra modern khususnya pandangan Formalis Rusia tentang defamiliarisasi, dan teori linguistik diharapkan dapat mengungkap makna, estetika, dan ideologi yang menyublim dalam karya sastra, sehingga kajian defamiliarisasi kebahasaan penting dalam analisis teks sastra. Pemanfaatan makna konotatif teks novel trilogi karya Ahmad Tohari banyak ditemukan kata-kata “defamiliar” yaitu kata-kata yang memiliki keganjilan. Kata-kata “defamiliar” yang digunakan dalam konteks seperti yang dimaksud pada penggalan-penggalan teks novel Trilogi karya Ahmad Tohari memiliki makna konotatif sehingga terdapat adanya deviasi atau penyimpangan, baik secara semantik maupun secara logika. Diketahui pula dari hasil analisis terhadap pilihan kata-kata yang “defamiliar” pengarang menggunakannya untuk tujuan menghidupkan suasana cerita dan mempertegas latar penceritaan
Defamiliarization is a process of alienating facts in literary works. In literary works, the author defamiliarizes the facts by alienating the ordinary language into the unusual; the general becomes unusual one so that it shows the uniqueness of the literary work. Defamiliarization has an impact on literary texts, such as being unique, strange/odd, and its strangeness/oddity is a new form that deviates from the usual form of language. Novels as a form of literary work have the opportunity to be studied with defamiliarization techniques, using qualitative descriptive methods through stylistic analysis approaches and hermeneutic techniques. The data is in the form of fragments of text contained in the text of the novel by Ahmad Tohari collected in a trilogy, namely Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, and Jatera Bianglala. The interlocking implications of modern literary theory, especially the Russian Formalist view of defamiliarization, and linguistic theory are expected to reveal meanings, aesthetics, and ideologies in literary works, so that the study of linguistic defamiliarization is important in the analysis of literary texts. Utilizing the connotative meaning of the text of the trilogy novel by Ahmad Tohari, many "defamiliar" words are found, namely words that have an oddity. The words "defamiliar" used in the context as referred to in fragments of the text of the novel Trilogy by Ahmad Tohari have connotative meanings so that there is a semantically and logically deviation. In addition, the results of the analysis show that the author uses a choice of "defamiliar" words to liven up the atmosphere in the story and emphasize the setting of the story.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminudin. (1994). Stilistika Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Press.
Aminudin. (1995). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
A. Sayuti, Suminto. (2000). Evaluasi Teks Sastra. Sebuah Penelitian
Eksperimental Berdasarkan Teori Semiotik dan Estetika Resepsi.
Yogyakarta: Adicita.
Badara, Aris. (2012). Analisis Wacana. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Bakhtin, Mikhail. (1984). The Dialogical Principle. United Kingdom: Manchester University Press.
Becker, A.L.. 1978. Linguistik dan Analisis Sastra. Antalogi Stilistika. Jakarta: Panitia Pelaksana Penataran Sastra Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa.
Bennet, Tony. (1979). Formalism and Marxism. Great Britain: Richard Clay (The ChaucerPress) Ltd.
Bleicher, Josef. (2003). Hermeneutika Kontemporer, Hermeneutika sebagai Metode, Filsafat dan Kritik. Yogyakarta: Fajar Pustaka
Brown, Gillian dan Yule, George. (1984). Discaourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Boase, Jean - Beir. (2006). Stylistic Approaches to Translation. USA: Manchester, UK & Kinderhook.
Burke, Kenneth. (1966). Language as Symbolic Action. London: University of California Press.
Brooke, G.L. 1970. The Language of Dickens. London: Andre Deutsch Limited.
Brown, Gillian dan George Yule. (1996). Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia.
Budiman, Kris. 1994. Wacana Sastra dan Ideologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Carter, David. 2006. Literary Theory. British. Pocket Essentials.
Djamika. (2012). Perilaku Bahasa Indonesia di dalam Teks Kontrak. Surakarta:
UNS Press.
Djamika. 2014. Pernik Kajian Wacana. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Dola, Abdullah. (2010). Tataran Sintaksis dalam Gramatika Bahasa Indonesia. Makasar: Badan Penerbit UNM.
Eryanti, Ribut Wahyu. (2014). Konstruksi Ideologi Bahasa Guru dalam
Pembelajaran di Kelas Litera.Volume 13, Nomor 1 tahun 2014.
Eryanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogjakarta:LKis.
Tohari. Ahmad. 1986. Jantera Bianglala. Jakarta: Gramedia.
Tohari, Ahmad. (1988). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia.
Tohari, Ahmad. 1994. Di Bukit Kaki Cibalak. Jakarta: Gramedia.
Tohari, Ahmad. 2004. Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia.
Turner, G.W. 1975. Stylistics. Great Britain: Hazell Watson & viney Ltd.
Watson, Greg and Sonia Zyngie. (2007). Literature and Stylistics for Language Learners Theory and Practice: University of Joensuu, Finland.
Wellek, Rene dan Austin Werren. (1990). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Widdowson, H.G. (1984). Stylistics and The Teaching of Literature.
Longman Group Limited.
Widdowson, H.G. (2007). Discourse Analysis. Oxford University Press.
DOI: https://doi.org/10.24176/pibsi.v43i1.227
Refbacks
- There are currently no refbacks.