Pergeseran Watak dan Pesan Moral Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih pada Era Digital

Ubaidillah Amin Nurrohman, Devi Rafiyana, Main Sufanti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pergeseran watak tokoh Cerita Bawang Putih dan Bawang Merah pada Era Digital, dan (2) pergeseran pesan moral Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih pada Era Digital. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data berupa kata, kalimat, dan paragraf pada buku Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih dan tuturan cerita ini pada amedia digital. Sumber data berupa buku yang berjudul Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Yudhistira, diterbitkan oleh CV. Ita Surakarta pada tahun 2007 dan channel Youtube Bhocil TV dan channel Verona The Series beralamatkan. Data-data dikumpulkan dengan membaca dan menyimak cerita dan mencatat data yang dibutuhkan. Data-data divalidasi dengan triangulasi teori dan kecermatan peneliti. Selanjutnya, data dianalisis dengan teknik komparasi yaitu membandingkan watak dan pesan moral pada cerita tradisional dengan watak dan pesan moral pada cerita digital. Hasil penelitian ialah sebagai berikut. (1) Pergeseran watak tokoh Bawang Putih yakni di era lama berwatak jujur, baik hati, sopan dan patuh pada orang tua, di era digital mengalami pergeseran yang berwatak munafik, licik, sombong. (2) Pergeseran watak tokoh Bawang Merah yakni di era lama berwatak serakah, semena-mena, pemarah, dan semaunya sendiri, di era digital mengalami pergeseran yang berwatak gigih, tidak serakah, berbakti, dan menghormati. (3) Tidak ada pergeseran pesan moral dan cerita lama dan cerita digital. Pesan moralnya adalah tetaplah berbuat baik meskipun tidak dihargai.

 

This study aims to describe: (1) the shift in the character of the Garlic and Bawang Merah story characters in the Digital Age, and (2) the shift in the moral message of the Bawang Merah and Bawang Putih story in the Digital Age. The approach in this research is a qualitative approach. The data are in the form of words, sentences, and paragraphs in the book Folklore of Bawang Merah and Bawang Putih and the stories of this story on digital media. The data source is a book entitled Collection of Indonesian Folklore by Yudhistira, published by CV. Ita Surakarta in 2007 and the Youtube channel Bhocil TV and the Verona The Series channel at. Data were collected by reading and listening to stories and recording the required data. The data were validated by triangulation theory and the accuracy of the researchers. Furthermore, the data were analyzed using a comparative technique, namely comparing the character and moral messages in traditional stories with characters and moral messages in digital stories. The results of the study are as follows. (1) The shift in the character of Bawang Putih's character, namely in the old era he was honest, kind, polite and obedient to parents, in the digital era there was a shift that was hypocritical, cunning, arrogant. (2) The shift in the character of Bawang Merah, namely in the old era she was greedy, arbitrary, angry, and at her own will, in the digital era there was a shift that was persistent, not greedy, devoted, and respectful. (3) There is no shift in moral messages and old stories and digital stories. The moral message is to keep doing good even if it is not appreciated.


Keywords


cerita rakyat;pergeseran;pesan moral;watak

Full Text:

PDF

References


Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (2007). Jakarta: Balai Pustaka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. (2014). Jakarta: Balai Pustaka.

Dudung. (2015). Pengertian Konsep Dasar Sistem Informasi”. Tersedia (Daring), http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dasar-sisteminformasilengkap/, Diunduh pada tanggal 4 Agustus 2021, pukul 09.37 WIB.

Febriadiana, D., Puspawati, L. P., & Putra, I. B. R. (2018). “Teks Satua Betara Watugunung Dalam Cerita Rakyat Daerah Bali: Analisis Struktur dan Fungsi”. Jurnal Humanis, Volume 22, No.2, Mei 2018, 342–353. https://doi.org/10.24843/jh.2018.v22.i02.p10

Gusnetti, Syofiani, & Romi Isnanda. (2015). “Struktur Dan Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat”. Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 1, No.2, Oktober 2015, 183-192.

Hidayah, E. N., Rusnaini, R., & Winarno, W. (2016). “Pengaruh Media Film Dokudrama Terhadap Minat Siswa Belajar Mendeskripsikan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Peran Lembaga Negara”. Jurnal Paedagogia, Volume 19, No.1, Februari 2016, 90-101.

Kesuma, Dharma., Cepi Triatna., & Johar Permana. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Sastra. Bandung: Yrama Widya.

Milawasri, F.A. (2017). "Analisis Karakter Tokoh Utama Wanita dalam Cerpen Mendiang Karya S.N. Ratmana". Jurnal Bindo Sastra, Volume 1, No.2, Februari 2017, 87-94.

Moleong, Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noviana Laily N. (2015). Perbandingan Perwatakan dan Nilai-Nilai Moral dalam Dongeng Frau Holle Dan Bawang Merah Bawang Putih: Kajian Sastra Bandingan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Nurgiantoro, Burhan. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiantoro, Burhan. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: UGM Press

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Badan Percetakan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Parkamin, Amron, & Noorbari. (1973). Sastra Indonesia. Bandung: C.V. Sulita.

Primadata, Ankarlina Pandu., & Alfan Biroli. (2020). “Tradisi Lisan:

Perkembangan Mendongeng kepada Anak di Era Modern”. Jember

University Press, Volume 1, No.1, Oktober 2020, 496-505.

Ruslan, Rosady. (2008). Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rusyanti, H. (2013). “Keterbukaan Diri”. Tersedia (Daring),

http://teoriku.blogspot.com/2013/02/pengertian-membuka-diriselfdisclosure.html, Diunduh tanggal 7 Agustus 2021, pukul 09.44 WIB.

Semi, Atar. (1988). Kritik Sastra. Bandung: Angkasa

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, N. (2000). Manusia dalam konteks sosial budaya dan lingkungan hidup. Bandung. Alfabeta.

Teeuw, A. (2013). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung; Dunia Pustaka Jaya.

Wellek, Rene dan Warren Austin. (2014). Teori Kesusastraan (terjemahan melalui Budiyanto). Jakarta: Gramedia.

Yudhistira. (2007). Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surakarta: CV. Ita Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.24176/pibsi.v43i1.240

Refbacks

  • There are currently no refbacks.