Cerita Rakyat sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Lokal: Pembentukan Karakter pada Generasi Milenial
Abstract
Cerita rakyat merupakan suatu cerita yang ditemukan pada masing-masing daerah kemudian disebarluaskan dari nenek moyang kepada generasi selanjutnya. Melalui pengenalan cerita rakyat anak dapat mempelajari cerita lokal dan meneladani karakter tokoh dalam cerita. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai karakter dalam cerita rakyat asal Pati, Jawa Tengah. Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang isinya mendeskripsikan hasil dari temuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah ada tiga cerita rakyat asal Pati yang dapat diteladani oleh anak-anak. Ketiga cerita tersebut adalah (1) Masjid Gambiran, (2) Sendang Sani, dan (3) Mbah Dwipakerti. Pertama, nilai pendidikan karakter yang dapat di teladani dalam cerita rakyat Masjid Gambiran adalah nilai religius, tekun, amanah, soleh, bertaqwa, gigih, bijaksana, arif dan produktif. Kedua, nilai pendidikan karakter dari cerita Sendang Sani yang dapat diteladani adalah religius, tegas, dan pemberani. Terakhir, nilai pendidikan karakter yang dapat diteladani dalam cerita rakyat “Mbah Dwipakerti” adalah Gigih, cerdas, keberanian, tangguh, gotong royong dan kreatif, sopan, gotong royong dan santun.
Folklore is a story that is found in each region and then disseminated from the ancestors to the next generation. Through the introduction of folklore, children can learn local stories and imitate the characters in the story. The purpose of this study is to describe the character values in folklore from Pati, Central Java. The type of this research is descriptive qualitative whose contents describe the results of the research findings. Data collection techniques in this study are interview techniques, documentation and literature study. The results achieved in this study are that there are three folk tales from Pati that can be imitated by children. The three stories are (1) Gambiran Mosque, (2) Sendang Sani, and (3) Mbah Dwipakerti. First, the value of character education that can be exemplified in the folklore of the Gambiran Mosque is religious value, diligent, trustworthy, pious, devoted, persistent, wise, wise and productive. Second, the character education values of the Sendang Sani story that can be imitated are religious, assertive, and brave. Finally, the values of character education that can be imitated in the folklore "Mbah Dwipakerti" are persistent, intelligent, courageous, tough, cooperative and creative, polite, cooperative and polite.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Creswell, J. W. (2015). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.
Danandjaja, James. 1977. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti
Darmuki, A. & Ahmad Hariyadi.(2019). Eksperimentasi Model Pembelajaran Jucama Ditinjau Dari Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Pidato Di Prodi PBSI IKIP PGRI Bojonegoro.Kredo. 3(1), 62-72.
Darmuki, A., Ahmad Hariyadi. (2019). Peningkatan Keterampilan Pidato
Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mahasiswa PBSI
Tingkat IB IKIP PGRI Bojonegoro Tahun Akademik 2018/2019.Kredo.2(2), 256-267.
Darmuki, A., Ahmad Hariyadi, Nur Alfin Hidayati. (2020). Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Keterampilan Pidato Menggunakan Metode Mind Map pada Mahasiswa Kelas IA PBSI IKIP PGRI Bojonegoro Tahun Akademik 2019/2020. Kredo.3 (2), 263-276.
Darmuki, A., Hariyadi, A., & Hidayati, N. A. (2021).Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Menggunakan Media Video Faststone di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(2), 389-397.
Fang, Liaw Yock. 1982. Sejarah Kesusasteraan Melayu Klasik. Singapura:
Pustaka Nasional Pte. Ltd.
Hariyadi, A., Agus Darmuki. (2019). Prestasi dan Motivasi Belajar dengan
Konsep Diri.Prosiding Seminar Nasional Penguatan Muatan Lokal Bahasa
Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial. PGSD
UMK 2019, 280-286.
Hariyadi, Ahmad. 2018. User Of Smart Ladder Snanke Media to Improve
Stundent Learning Outcomes Of IV Grade Students of State Elementary
School I Doropayung Pancur Rembang. Refleksi Edukatika. Vol. 9 (1), 107-111.
Hasanah, U, Sarjono, Ahmad Hariyadi. (2021). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Prestasi Belajar IPS SMP Taruna Kedung Adem.
Aksara. Vol. 7(1). 43-52.
Hidayatullah, M. Furqon. (2009). Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka.
Hutomo, Suripan Sadi. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: HISKI Jawa Timur.
Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara: sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat volume 14 nomor 2
Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. (2012). Kearifan Lokal dalam Menjaga
Lingkungan Pengairan, Kepulauan, dan Pegunungan. Semarang: Sanggar
Press
Suprihatin, D., Ahmad Hariyadi. (2021). Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Melalui Model SAVI Berbasis Mind Mapping pada Siswa Kelas III SDN Ngujung 1. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(4), 1384-1393.
Supena, I., Darmuki, A., &Hariyadi, A. (2021).The Influence of 4C (Constructive, Critical, Creativity, Collaborative) Learning Model on Students’ Learning Outcomes. International Journal of Instruction, 14(3), 873-892. https://doi.org/10.29333/iji.2021.14351a.
Syafe’I, Imam, (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Cooperative Learning Tipe Rabbani Dalam Pembentukan Karakter Islami Mahasiswa Universitas Lampung.
Ridwan, Nurma Ali. (2007). Landasan Keilmuwan Kearifan Lokal. Jurnal Studi Islam dan Budaya volume 5 nomor 1
DOI: https://doi.org/10.24176/pibsi.v43i1.261
Refbacks
- There are currently no refbacks.