The Situation Of Learning Indonesian Language In Southern Thailand

Djusmalinar Djusmalinar

Abstract


Sejak komunitas ASEAN dicetuskan pada tahun 2015, Thailand mendorong masyarakatnya untuk belajar Bahasa Melayu/Indonesia. Himbauan ini disambut baik oleh masyarakat Thailand, khususnya pengurus sekolah dan universitas untuk menawarkan pengajaran Bahasa Melayu/Indonesia. Hal ini terjadi karena Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang diinginkan oleh penduduk Thailand untuk dipelajari (Kompas, Red. 2017). Seterusnya beberapa universitas membuka mata kuliah Bahasa Indonesia, baik sebagai mata kuliah pilihan maupun mata kuliah minor di Thailand, khususnya di selatan Thailand. Akibat pesat dan meningkat pengajaran bahasa Indonesia di Thailand mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan teknik wawancara dan angket. Penekanan penelitian ini adalah pada situasi dan teknik pengajaran yang digunakan guru selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi pembelajaran Bahasa Indonesia di Thailand, khususnya di selatan Thailand telah dirintis dan dipengaruhi oleh lulusan Indonesia semenjak tahun 1970- an hingga saat ini. Guru-guru umumnya mengajar di sekolah menengah agama swasta. Metode pengajaran bahasa Indonesia lebih menekankan pada keterampilan berbicara dan berdebat.

 

Since ASEAN community in 2015, Thailand encourage their nation to learn Malay/Indonesian Language (Bahasa Melayu/Bahasa Indonesia). Its shown by more school and universities are offering teaching Malay Language. Additionally, reported by Kompas (Red., 2017) found that Bahasa Indonesia is one of desirable language to learn by Thai nation. Some universities open teaching Bahasa Indonesia subject, either as elective subject or minor subject especially in Southern Thailand. As a result of the rapid teaching of Indonesian in Thailand prompted the examiner to conduct further research. This research uses qualitative methods and quantitative methods with interview and questionnaire techniques. The emphasis of this research is on the situation and teaching techniques used by instructors during the learning process. The results show that the Indonesian language learning situation in southern Thailand has been initiated and influenced by Indonesian graduates since the 1970s to the present. Teachers generally teach in religious high schools. Indonesian teaching methods which emphasize speaking and debating skills.


Keywords


situasi;pengajaran;bahasa indonesia;selatan Thailan

Full Text:

PDF

References


Chye, Yong Chyn. 2013. Peranan Faktor Ekstralinguistik dalam Pengajaran Bahasa Melayu untuk Penutur Asing. Pendeta: Jurnal Bahasa dan Sastera Melayu. Vol 4, Issue 1 (231-244)

Gardner, R.C. 1985. Social, Psychology in the Second Language Learning. London : Edward Amor

Johnson, R., & Onwuegbuzie, A. 2004. Mixed methods research: A research paradigm whose time has come. Educational Researcher, 33 (7), 14- 26.

Nurul Ain hmad & Rohaidah Kamarudin. 2019. Faktor Ekstralinguistik terhadap Sikap Pembelajaran Bahasa Kedua dalam Kalangan Pelajar Asing di Universiti Terpilih di Malaysia. International Journal of the Malay World and Civilisation 7(1): 69–76 (https://doi.org/10.17576/jatma- 2019-0701-07)

Rohaidah Kamaruddin. 2012. Hubungan Faktor Ekstralinguistik Bahasa Kedua dengan Pencapaian Bahasa Melayu Pelajar-Pelajar Melayu di Negeri Sembilan (Tesis Doktor Falsafah). Kuala Lumpur, Universiti Putra Malaysia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.