MENINGKATKANKEPERCAYAAN DIRI REMAJA KORBAN CYBERBULLYING MELALUI BIMBINGAN KONSELING VIA GROUP WHATSAPP

Fifi Zaimatun Nisfa, Aziz Muhammad Fauzi, Bagas Aulia Rachman

Abstract


kepercayaan diri merupakan hal yang terpenting dalam hidup seseorang untuk dapat berkembang secara optimal dan mengembangkan potensi yang ada. Namun dengan rendahnya kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang menyebabkan orang tersebut mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi diri yang ada. Terutama pada remaja yang pernah menjadi korban cyber bullying. kebanyakan dari mereka mengalami kepercayaan diri yang rendah akibat dari cyber bullying. Penelitian ini bertujuanuntukmengetahui adanya peningkatan kepercayaan diri pada remaja yang pernah mengalami cyber bullying melalui bimbingan konseling yang diadakan via group whatsapp. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan one group pre test - post test design.Populasi dalam penelitian ini adalah para remaja yang menggunakan media sosial dan pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling yaitu para remaja yang mengalami cyberbullying dalam penggunaan media sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi secara online maupun offline. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif presentase dan triangulasi sumber. Diharapkan para konselor atau guru BK dapat menerapkan teknik ini dimana saja dan kapan saja karena tidak perlu untuk terus menerus bertatap muka. Sehingga bisa digunakan kapanpun dan dimanapun saat diperlukan.

 


Keywords


remaja, kepercayaan diri, cyber bullying, konseling, whatsapp.

Full Text:

PDF

References


Coloroso, Barbara. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton; Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu Pustaka.

[KPAI] Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2018). Kasus pengaduan anak berdasarkan klaster perlindungan anak. Dapat diakses pada http://www.kpai.go.id/berita/kpa i-kasus-bullying-dan-pendidikan karakter/&ei=HjgebuBr&lc=idID&s=1&m=771&host=www.google.co.id&ts=14 95008925&sig =AJsQQ1BpCkE3WqtYnQwC pyp2cx15HZNpPw

Monks, A. K. (2014). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University

Olweus, D. 1993.Bullying at school: What we know and what we can do. Oxford: Blackwe

Smith, P. K., Mahdavi, J., Carvalho, M., Fisher, S., Russell, S., &Tippett, N.(2008). Cyberbullying: Its nature and impact in secondary school pupils. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 49,376–385.

Tawalujan, Aprilia Eunike., Rina Kundre., Sefti Rompas. (2018) Hubungan Bullying Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Di Smp Negeri 10 Manado. e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1.

Willard, N. (2005). Cyberbullying and Cyberthreats.Washington: U.S. Departement of Education.

Willard, N. (2006). Educator’s Guide Cyberbullying Addressing The HarmCaused By Online Social Cruelty.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.