KONSELOR PSIKOPAEDAGOGIK BERBINGKAI BUDAYA UNTUK MEMINIMALISIR BIAS BIAS BUDAYA UPAYA MENARIK SISWA MELAKUKAN KONSELING DI SEKOLAH BERBASIS MULTIKULTURAL
Abstract
Pepatah mengatakan “Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dimulai dari diri kita sendiri”. Konselor atau dalam setting pendidikan disebut dengan guru BK adalah guru yang diberikan mandat untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan karakteristik positif yang sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang didalam masyarakat Indonesia. Guru adalah orang tua kedua bagi muridnya ketika berada di lingkungan sekolah, dimana orang tua memunyai tanggung jawab yang besar dalam membentuk moral atau karakter anak-anaknya. Guru BK memiliki peran lebih dlam hal tersebut dibandingkan guru mata pelajaran. Banyak stereotip negatif mengenai sosok guru BK yang beredar dimasyarakat pada umumnya, oleh karena itu salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru BK adalah meminimalisir hingga menhilangkan stereotip negatif tau miskonsepsi tentang guru BK dengan cara merubah pola pandangnya dan lebih mendalami ilmu bimbingan dan konseling yang seharusnya dengan tidak menyamakan cara didikan terdahulu dengan cara didikan di era 4.0. Tantangan guru BK di era 4.0 sangatlah berat, dilihat dari kasus-kasus yang terjadi dilingkup sekolah acapkali berbagai pihak menyalahkan guru BK. Hal tersebut dijadikan bahan evaluasi bagi guru BK dalam memberikan layanan, salah satunya dengan meningktkan kualitas kepribadian dan kompetensinya baik dalam bidang paedagogik, pribadi, sosial dan spiritualnya yang tidak lepas dengan nilai-nilai kebudayaan yang berkembang di daerah setempat. Guru BK harus menciptakanstrategi layanan konseling yang dapat diterima ditempat ia berada. Istilah terebut kita kenal sebagai “konselor psikopedagogik berbingkai budaya”. Meningkatkan kualitas kompetensi konselor sebagai tenaga pendidik merupakan cara agar layanan yang dibeikan dapat menarik dan dipahami oleh peserta didik dan diharapkan dapat menurunkan degradasi moral yang terjadi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budimansyah, D, Y. Ruyadi dan N. Rusmana. (2010). Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi: Penguatan PKn, Layanan Bimbingan dan Konseling dan KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Perss.
DR.H.Syaiful Sagala, M.Pd, (2008). Administrasi Pendidikan Komtemporer, Bandung: ALFABETA
Drs.Moh.Uzer Usman, (1995), Menjadi Guru Profesional. Bandung: PTREMAJA ROSDAKARYA.
Fidrausi,fina. 2014. Bias konseling dalam konseling lintas budaya. dalam http://firnafirdausia.blogspot.com/2014/06/bias-konseling-dalam-konseling-lintas.html. diunduh pada 15/04/2019 pukul 19.19 WIB
Jamal Ma’mur Asmani (2009), Tujuh Kompetensi guru menyenangkan danprofessional, Jogjakarta: Power Book (IHDINA).
Kunandar, S.Pd., M.S.i, (2007), Guru Profesional (Implementasi KTSP), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Prayitno.(2004).Dasar-Dasar Bimbingan dan Konselingdi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta._______. (2013). Konseling di Indonesia: Dari Pancawaskita sampaiIntegritas.Prosiding Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling: Konseling Bermartabat dalam Masyarakat Multikultural dan Modern.Denpasar: PB ABKIN dan IKIP PGRI Denpasar.
Rifa’i, Achmad dan Chatrina T.A. 2012 . Psikologi Pendidikan. Semarang : Pusat pengembangan MKU-MKDK Unnes
Santoso, Arista dan Edris. 2015. Konselor Altruis: LifeModeldalam Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Peduli Sosial, Tanggung Jawab dan Bersahabat pada Siswa. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konsleing PD ABKIN Jawa Timur. dalam http://eprints.umk.ac.id/4900/3/Ralat_-_Konselor_Altruis_-_Untuk_SEMNAS_UNIPA.pdf
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM RI.
Utomo, dkk. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pemebelajaranberdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa; Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat KurikulumKementerian Pendidikan Nasional.
Wibowo, M.E. (2014). The Future Counselor. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Profesi Konselor Masa Depan.Semarang: PD ABKIN Jateng dan PPS BK Unnes.
_______. (2013). Kinerja Konselor Bermartabat dalam Mempersiapkan Generasi emas pada Masyarakat Multikultural dan Modern.Prosiding Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling: Konseling Bermartabat dalam Masyarakat Multikultural dan Modern.Denpasar: PB ABKIN dan IKIP PGRI Denpasar.
Refbacks
- There are currently no refbacks.