COOPERATIVE LEARNING TEKNIK KARYAWISATA DALAM BIMBINGAN KLASIKAL SEBAGAI METODE MENGENALKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DI INDONESIA PADA SISWA SMA
Abstract
Pembaharuan metode pembelajaran harus selalu diupdate seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu peran penting dalam dunia pendidikan adalah guru bimbingan dan konseling atau guru BK. Guru BK adalah sentral penting untuk membantu siswa dalam menjalankan dan memenuhi tugas-tugas perkembangannya baik dalam bidang pribadi,sosial,belajar maupun karirnya, untuk itu guru BK juga harus berinovasi dalam memberikan layanan agar para siswa mudah memahami materi layanan yang diberikan salah satunya dengan menggunakan metode cooperative learning dengan teknik rekreasi atau karyawisata. Masuknya era digital 4.0 maka perkembangan teknologi peserta didik juga akan semakin mengikuti arus globalisasi yang ada dan hal tersebut dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku peserta didik sendiri, oleh karena itu guru BK mempunyai peran agar tetap mendampingi peserta didik dalam menemukan jati diri karakter positif tidak melupkan nilai-nilai luhur yang terkadung dalam pancasila dan nilai-nilai kehidupan baik buat pribad maupun dalam berkehidupan sosial. Untuk itu guru BK terus berinovasi memberikan layanan yang sesuai dengan perkembangan zaman yang bisa diterima dengan mudah oleh peserta didik dengan tidak menghilangkan unsur-unsur multikulturalisme yang ada dengan menggunakan metode cooperative learning dengan teknik rekreasi atau karyawisata yang diharapkan mempunyai keefektifan untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan mengenalkan keanekaragaman di Indonesia agar siswa mampu memiliki jiwa toleransi yang tinggi. Penelitian ini bersifat konseptual namun sudah diterapkan oleh peneliti melalui prktik pengalaman lapangan yang telah dilakukan, dan menghasilkan 90% siswa tertarik dan antusias ketika diberikan layanan klasikal dengan menggunakan metode cooperative learning teknik rekreasi atau karyawisata untuk mengenalkan nilai-nilai multikulturalisme di Indonesia pada siswa SMA.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Batic, Janja. 2011. The Field Trip as Part of Spatial (Architectural) Design ArtClasses. Online. Tersedia diwww.dlib.si.pdf[accessed 21/04/2015]
E , Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Isnarmi Moeis, Pendidikan Multikultural Transformatif, Integritas Moral, Dialogis, dan Adil, UNP Press: Padang, 2014
Slavin, R. E., Hurley, E. A., & Chamberlain, A. (2003). Cooperative learning and achievement: Theory and research. Handbook of psychology, 177-198.
Sugandi, A.I. (2002). Pembelajaran Pemecahan Masala Matmatika Melalui model Belajar Kooperatif Tope Jigsaw. (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas Satu SMU Negeri di Tasikmalaya). Tesis PPS UPI: Tidak diterbitkan.
Siswantara, yusuf. 2017. PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Sebuah Tantangan Pendidikan di Indonesia. dalam http://unpar.ac.id/pendidikan-multikultural-sebuah-tantangan-pendidikan-di-indonesia/
Surya, M. (2009). Inovasi bimbingan dan konseling: menjawab tantangan global. Makalah Disampaikan Dalam Konvensi Nasional ABKIN XVI Tgl, 15-17.
Suadin. 2016. Model dan jenis-jenis pembelajaran kooperatif. dalam https://suaidinmath.wordpress.com/2016/08/24/model-dan-jenis-jenis-pembelajaran-kooperatif/
Tn. 2017. Pengertian, Langkah-Langkah, Kelebihan dan Kekurangan Metode Field Trip (karya wisata). dalam http://www.karyatulisku.com/2017/10/metode-pembelajaran-field-trip.html
Wang, Hui-hui dan Stephan P.Carlson. 2011. Factors that Influence Student’s Satisfaction in an Environmental Field Day Experience. InternationalElectronic Journal of Environmental Education, Vol. 1, Issue 2. Online.Tersedia di http://www.iejeegreen.com/index.php/iejeegreen/article/viewArticle/23 [diakses 21/04/2015]
Refbacks
- There are currently no refbacks.