EKONSTIKULTURAL (E-KONSELING MULTIKULTURAL DI ERA DIGITAL)

Ummu Habibah

Abstract


Revolusi industri 4.0 dewasa ini semakin mendapatkan perhatian dari berbagai lapisan masyarakat. Bersamaan munculnya era industri digital ini, seringkali permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat muncul berawal dari dunia digital/online, oleh sebab itu penyelenggaraan konseling perlu diadakannya pembaruan yakni dengan e-konseling. E-konseling memanfaatkan berbagai media online misalnya email, instagram dan beberapa aplikasi pesan instan seperti skype, whatsapp, line dan media teleconference lainnya. Teknologi pun menjadi kekuatan pendorong dalam melakukan layanan e-konseling multikultural. Ketika penggunaan teknologi tidak pada tempatnya, masalah multikultural dapat menjadi pemicu yang membahayakan individu atau kelompok. Untuk alasan ini, konselor profesional siap untuk memahami perbedaan dan menghormati setiap keunikan. Konselor profesional harus memperlengkapi diri dan terbuka terhadap perubahan yang terjadi. Mereka harus menggunakan teknologi sebagai pengayaan pelengkap dan tenaga kerja yang memiliki nilai positif untuk layanan konselor di era digital saat ini.

Keywords


Revolusi indutri 4.0, e-konseling, multikultural, konselor profesional

Full Text:

PDF

References


Csiernik, R., Furze, P., Dromgole, L., & Rishchynski, G, M. (2006). Information technology and social work- The dark side or light side? Journal of Evidence-Based Social Work, 3 (3-4), 9-25.

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Finn, J., Barak, A. (2010). A descritive study of e-counsellor attitudes, ethics, and practice. Counselling and Psychotherapy Research, 10 (4), 268-277

Koutsonika, Helen. (2009). E-Counseling: the new modality. Online Career Counseling-achallenging opportunity for greek tertiary education. In: Proceeding of the WedSci’09: Society On-Line, 18-20 March 2009, Athens, Greece. (In Press)

Hayden Davis, A. M. (2006). Multicultural Counseling Competencies Of School Counselors. Athens, Georgia: The University Of Georgia.

Holcomb-McCoy, C. (2004). Assessing the multicultural competence of school counselors: A checklist. Professional School Counseling, 7(3) , 178-183.

Ifdil. (2011). Penyelenggaraan Layanan Konseling Online sebagai Salah Saru Bentuk Pelayanan E-Konseling dalam Syamsu Yusuf LN (2011) Contemporary and Creative Counseling Techniques: How to Improve Your Counseling Skill and to be more Creative in Counseling Session. Bandung: Rizqi Press.

Pedersen. (2003). Multicultural Training in Schools as an Expansion of The Counselor's Role. In P. B. (Eds.), Multicultural Counseling in Schools (pp. pp. 190-210). Boston: Pearson Education.

Rakhmat, C. (2008). Paradigma Konseling Berbasis Budaya: Metateori yang membumikan Konseling dalam konteks Budaya. Pidato pengukuhan Guru Besar pada FIP UPI. Bandung : UPI

Retnaningdyastuti, S. R. (2018). Tantangan dan peluang siswa dan guru BK di era disrupsi. Prosiding UPGRIS Semarang. ISBN 9786021180389.

Sue, D.W. & Sue, D. (2003). Counseling Culturally Diverse: Theory and Practice Fourth Edition. USA: John Wiley & Sons. Inc.

Zamani, Z. A., Nasir, R., & Yusooff, F. (2010). Perceptions towards online counseling among counselors ini Malaysia. Procedia Social and Behavioral Science 5, 585-589.

Zeng, W., Yi, C., Chen, H., & Yusooff, F. (2010). Web peer counseling system. Paper presented at the International Conference on Educatinal and Information Technology.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.