RANCANG BANGUN ALAT PENYIRAM TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH

Mukhamad Nurkamid, Budi Gunawan

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat penyiram tanaman otomatis berdasarkan kebutuhan air untuk tanaman bawang merah yang mebutuhkan kondisi tanah dengan kelembaban tertentu. Acuan dari penentuan kondisi kering dan kecukupan air didasarkan pada expert system berbasis petani yaitu kondisi kering dan basahnya menurut kebiasaan petani dan kondisi itu akan di baca apa adanya oleh sensor. Perangkat utama dari alat ini adalah microcontroller dengan masukan sensor kelembaban tanah. Alat ini akan diuji di lapangan di lokasi persawahan Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Jawa Tengah, dimana disana banyak petani bawang merah dan semenetara ini masih menggunakan cara tradisional (manual). Metode yang digunakan adalah riset dan pengembangan (R&D) yang akan menghasilkan prototipe alat penyiram otomatis berdasarkan kelembaban tanah yang digunakan sebagai alat penyiram tanaman bawang merah menggunakan sensor kelembaban tanah. Adapun langkah penelitian sebagai berikut: (1) studi literatur, (2) perancangan alat, (3) pembuatan alat dan (4) pengujian alat dilapangan.


Keywords


bawang merah; kelembaban tanah; microcontroller; sensor

Full Text:

PDF

References


Allen RG, Pereira LS, Raes D, Smith M. 2011. Crop Evapotranspiration: Guidelines for Computing Crop Water Requirements. FAO Irrigation and drainage. Rome (IT): Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Deloitte, 2012. E-Transform Africa : Agriculture Sector Study : Sector Assessment and Opportunities for ICT, Deloitte Project Report.

Direktorat Pangan dan Pertanian, 2013. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015 – 2016, Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perancanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Drath, R., & Horch, A., 2014. Industrie 4.0: Hit or hype?[industry forum]. IEEE industrial electronics magazine, 8(2), pp. 56-58.

E-Agriculture Working Group, 2007. Analysis of Global e-Agriculture Survey, [Online] Available URL: https://www.itu.int/net/wsis/c7/eagriculture/docs/survey-analysis-2007.pdf. [Diakses 25 Juli 2019]

F. Brugger, 2011. Mobile Applications in Agriculture, Syngenta Foundation, Basel.

J. Stienen, W. Bruinsma, dan F. Neuman, 2007. How ICT can make a difference in agricultural livelihoods, Conference Proceedings, The International Institute for Communication and

Development (IICD).

M. Bukhori., 2014. Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan Di Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Marliana Sari, G., 2018. Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Journal of Electrical Technology, Politknik Negeri Medan, Medan.

Marsela Waruwu, E., 2017. Analisis Risiko Usahatani Bawang Merah (Allium Ascalonium L.) Di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Artikel Tugas Akhir Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang Sumatra Barat.

Patel, N., T.B.S. Rajput., 2013. Effect of deficit irrigation on crop growth, yield and quality of onion in subsurface drip irrigation. Int. J. Plant. Prod. 7(3): 417-436

Setiawan, R., 2018. Bawang Merah Ekspor, Mentan: Dunia Apresiasi Pertanian RI. http://finance.detik.com.

Sulistyono E, Juliana AE. 2014. Irrigation Volume Based on Pan Evaporation and Their Effects on Water Use Efficiency and Yield of Hydroponically Grown Chilli. Journal of Tropical Crop Science 1(1): 9-12.

Suriani, N. 2011. Bawang bawa untung. Budidaya bawang merah dan bawang putih. Cahya Atma Pustaka. Yogjakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.