POTENSI TANAMAN OBAT (BIOFARMAKA) Di KABUPATEN JEPARA

Shodiq Eko Ariyanto, Mamik Indaryani

Abstract


Penelitian tentang potensi tanaman obat (biofarmaka) telah selelesai dilaksanakan di Kabupaten JeparaProvinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, potensi tanaman biofarmaka berkhasiatobat tradisional di Kabupaten Jepara. Penelitian menggunakan metode survey deskriptif. Pengumpulan datadilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 15 jenis tanamanyang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Jepara untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan keluhan.Kabupaten Jepara memiliki potensi dan prospek yang baik untuk pengembangan tanaman biofarmaka.

Keywords


Tanaman obat (Biofarmaka), Kabupaten Jepara

Full Text:

PDF

References


1 Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. 2012. Panduan Umum Program Dukungan

Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura. Kementerian Pertanian. Jakarta.

2 Bank Indonesia. 2005. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Budidaya Tanaman Bahan Jamu (Pola

Pembiayaan syariah). http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/36499C99-8E71-42D9-AF03-

C16698316D7/15833/Industri Jamu Tradisi onal Syariah1.pdf diakses 31Agustus 2017

3 Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Tanaman Obat. Edisi

Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

.http://www.litbang.deptan.go.id/ special/publikasi/doc_perkebunan/ tanaman obat/tan-obat-bagiana.pdf diakses 31 Agustus 2017.

4 Marichamy, G., Badhul, H, M, A., Vignesh, R., Shalini, R., & Nazar, A.R. 2012. Report on The

Distribution of Essential and Non Essential Fatty Acids in Common Edible Fishes of Porto-Novo

Coastal Waters, Southeast Coast of India. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. S1102-S1115.

5 Maulidiya, D., dan Kasrina. (2016). Pengembangan Modul Inventarisasi Tanaman Obat Pada Sistem

Informasi Tanaman Obat Bengkulu. Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 2, 109-113.

6 Novianti, Dewi . 2017. "Potensi Dan Pengembangan Jenis Tanaman Obat Di Desa Meranjat Kecamatan

Indralaya Selatan." Sainmatika. 14. No. 1 45-52.

7 Kadarwati, N. dan Istiqomah, 2011. Insentif Budidaya Pala di Kecamatan Somagede Kabupaten

Banyumas. Eko-Regional, Vol. 6, No. 2, September 2011, p.117-122.

8 Katili, AS., Latare, Z., dan Nauko, MC.2015. Inventarisasi Tumbuhan Obat dan Kearifan

LokalMasyarakat Etnis Bune dalam Memanfaatkan Tumbuhan Obat di Pinogu, Kabupaten

Bonebolango, Provinsi Gorontalo. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1 No. 1.

9 Pusat Studi Biofarmaka. 2016. “State Of The Art Pengembangan Biofarmaka”. Lembaga

Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Bogor.

10 Vodouhe, F.G, O. Coulibaly, A.E. Assogbadjo dan B. Sinsin. 2008. Medicinal plant commercialization

in Benin: an analysis of profit distribution equity across supply chain actors and its effect on the

sustainable use of harvested species. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 2 (11) pp.331-340. 11 USAID, 2006. Madagascar Aromatic and Medicinal Plant Value Chain Analysis Combining the Value

Chain Approach and Nature, Health, Wealth and Power rameworks. 12 United States Agency for International Development (USAID). Micro Report No. 70.USAID,

Washington.

13 Zulrkarnain dan Ahmad Zaki, 2007. Menfaatkan Alam untuk Pengobatan menyongsong Era Farmasi

Herba. http://www.teknopreneur.com


Refbacks

  • There are currently no refbacks.