Kritik Terhadap Radikalisme dalam Komik Yesus dan Aku; Tinjauan Sosiologi Sastra

Abstract

Komik adalah karya sastra dan seni. Di dalamnya terkandung elemen teks dan visual. Pada komik, teks dan visual bersifat koheren dan berkelindan. Kedua unsur ini bekerja sama, memuat pesan dan gagasan yang hanya bisa kita terima bilamana kita membaca kedua unsur tersebut secara bersamaan. Salah satu gagasan yang bisa dimuat dalam komik adalah kritik sosial. Ini terjadi pada komik Yesus dan Aku karya Kurnia Harta Winata. Meskipun menggunakan tokoh Yesus dari figur sakral Kristiani, pesan yang dimuat dalam YDA bersifat universal. Salah satunya adalah kritiknya terhadap radikalisme. Radikalisme muncul karena pemahaman agama yang tekstual dan ekstrem. Radikalisme bisa dihadapi dengan upaya deradikalisasi, salah satunya melalui pendekatan lunak dengan medium karya sastra. Lewat tinjauan sosiologi sastra dan melalui metode penelitian kualitatif deskriptif, ditemukan beberapa kritik terhadap radikalisme yang dimuat komik YDA. Tiga kritik besar yang terdapat pada komik YDA yaitu kritik terhadap penceramah agama yang mengedepankan ego pribadi dalam bersikap, kritik terhadap penceramah agama yang merasa mewakili Tuhan sehingga bersikap sewenang-wenang, dan kritik terhadap penolakan keberagaman dalam berdoa.